Sabtu, 09 Juli 2011

all about avenged sevenfold

Band yang udah dua kali manggung di Indonesia ini terbentuk tahun 1999 di Huntington Beach, California. Nama Avenged SevenFold yang artinya pembalasan tujuh kali lipat diambil dari salah satu ayat di Kitab Kejadian Perjanjian Lama. Dulu itu formasi awal mereka masih belum kayak sekarang. Mereka cuma bertiga yakni M. Shadows (vocal), Zacky Vengeance (gitar), The Rev (drum) dan pemain bass yang gak pernah tetap. Sejak kecil mereka udah saling kenal satu sama lain. Dan anak – anak muda ini keitung udah cukup pede loh dengan usaha ngerilis mini album yang terdiri dari lagu demo – demo mereka. Ditaon 1999 mereka ngerilis demo berisi tiga lagu. Ditaon 2000, mereka ngerilis lagi demo yang berisi 5 lagu. Demo – demo inilah yang pada akhirnya nganterin mereka menuju kontrak dengan label. Masih ditaon 2000, cowo – cowo gagah ini ngerilis satu demo lagi yang berjudul Walking the Fallen Demo sebelum Good Life Recordings (salah satu label indie) ngajakin mereka untuk ngerilis album beneran. Pas ngerjain album yang dikasih nama Sounding the Seventh Trumpet ini rata – rata umur personil Avenged SevenFold masih 18 tahun. Synyster Gates baru juga mulai ikutan gabung disini dan Cuma ikut nyumbang permainan di satu lagu yang berjudul To End the Rapture. Album ini rilis diawal tahun 2001. Dan 2 taon kemudian, dibawah bendera Hopeless Record, A7X ngerilis album berjudul Walking the Fallen. Album LP kedua ini boleh dibilang sebuah album yang bersejarah. Soalnya di album inilah Johnny Christ mulai ikutan jadi pemain bass. Truss, album ini juga menjadi album terakhir yang menyisakan sound metalcore dan sceam-nya Shadows yang khas. Udah gitu, biarpun dirilis sama label indie, nih album laku terjual samape 370.000 kopi! Sedaaaappp. Dan gara – gara prestasi album ini juga, Label Warner Bros Records mulai tertarik ngelirik anak – anak muda yang sekujur tubuhnya dipenuhin tato itu. Bulan Juni 2005, dengan kerjasama bareng Warner Bros, A7X ngerilis album berjudul City of Evil. Singel Bat Country yang dijadiin jagoan langsung ngedongkrak penjualan album ke angka yang lumayan. Tapi buat penggemar yang udah ngikutin album A7X dari yang sebelumnya, notasi album yang sekarang keitung lebih nge-pop. Banyak orang menduga, perubahan konsep yang berbeda dari album – album sebelumnya ini disebabkan gangguan tenggorokan yang dialami shadows. Shadows yang sempet ngejalanin operasi tenggorokan pun menyangkal isu itu. Katanya sih, album City of Evil ini memang dikonsep tanpa scream sama sekali. Dari sukses album ketiga itu, nasib kelima pemuda ini kelihatan makin terang. Apalagi mereka juga mulai ikutan diundang buat manggung di pagelaran akbar semacem Ozzfest gitu. Makin mantep aja!! Dan mereka pun gak usah pakek nunda waktu lagi. Mumpung masih anget, album selftitled (Avenged Sevenfold) pun dirilis taon 2007 dengan ngandelin single Critical Acclaim. Dan kelar album ini nama mereka pun makin meroket sebagai band yang kembali ngidupin scene heavy metal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar